REM CAKRAM
URAIAN
Rem cakram ( disc Brake ) pada dasarnya terdiri dari cakram yang terbuat dari baja tuang ( dics rotor ) yang berputar dengan roda dan bahan gesek ( adalah Pad ) yang mendorong dan menjepit cakram . Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara disc pad dan cakram ( disc ) .
Karakteristik dari cakram hanya mempunyai sedikit aksi energi sendiri ( Self – Energizing Action ) , daya pengereman sendiri sedikit dipengaruhi oleh fluktuasi koefisien gesek yang menghasilkan ke stabilan tinggi . Selain itu , karena permukaan bidang gesek selalu terkena udara , radiasi terjamin baik , ini dapat mengurangi dan menjamin dari terkena air .
Rem cakram mempunyai batasan pembuatan pada bentuk dan ukurannya . Ukuran disc pad agak terbatas , dan ini berkaitan dengan aksi Self – Energizing Limited . Sehingga perlu tambahan tekanan hidraulis yang lebih besar untuk mendapatkan daya pengereman yang efisien . Juga , pad akan lebih cepat aus dari pada sepatu rem pada rem tromol . Tetapi konstruksi yang sederhana , mudah perawatannya serta penggantian pad .
KOMPONEN – KOMPONEN
( 1 ) PIRINGAN
Umumnya cakram atau piringan ( disc Rotor ) dibuat dari besi tuang dalam bentuk biasa ( solid ) dan berlubang – lubang untuk ventilasi .
Tipe cakram lubang terdiri dari pasangan piringan yang berlubang untuk menjamin pendinginan yang baik , kedua – duanya untuk mencegah fading dan menjamin umur pad lebih panjang atau tahan lama .
TIPE SOLID TIPE VENTILASI
TIPE SOLID DENGAN TROMOL
( 2 ) Pad Cakram
Pad ( disc ) biasa dibuat campuran metalic fiber dan sedikit serbuk besi . tipe ini disebut dengan “ Semi Metallic Disc Pad “ .
Pada pad diberi garis celah untuk menunjukkan tebal pad ( batas yang diizinkan ) . Dengan demikian dapat mempermudah pengecekan keausan pad .
Pada beberapa pad , penggunaan metalic Plate ( disebut istilah antio – squel shim ) dipasangkan pada sisi piston dari pad untuk mencegah bunyi saat berlaku pengereman .
PAD TANPA CELAH
PAD DENGAN CELAH
JENIS – JENIS CALIPER
Caliper juga disebut dengan caliper body , memegang piston – piston dan dilengkapi dengan saluran dimana minyak rem disalurkan ke silinder .
Caliper dikelompokkan sebagai berikut menurut jenis pemasangannya
( 1 ) Tipe Fixed Caliper ( Double Piston )
Caliper dipasang tepat pada axle atau strut . Seperti digambarkan dibawah , pemasangan kaliper dilengkapi dengan sepasang piston . Daya pengereman didapat bila Pad ditekan piston secara hidraulis pada kedua ujung piringan atau cakram .
Fixed Caliper adalah dasar disain yang sangat baik dan dijamin dapat bekerja lebih akurat . Namun demikian radiasi panasnya terbatas karena silinder rem berada antara cakram dan velg , menyebabkan sulit tercapai pendinginan . Untuk itu membutuhkan penambahan komponen yang banyak . Untuk mengatasi hal tersebut , jenis caliper fixed ini , sudah jarang digunakan .
TIPE FIXED CALIPER
( 2 ) Tipe Floating Caliper ( single Piston )
Seperti pada gambar dibawah piston hanya ditempatkan pada satu sisi kaliper saja . Tekanan hidraulis dari master silinder mendorong piston ( A ) dan selanjutnya menekan pada rotor disc ( cakram ) . Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi pad ( reaksi B ) . Ini menyebabkan kaliper bergerak ke kanan dan menjepit cakram dan terjadilah usaha tenaga pengereman .
Kaliper tipe floating dapat digolongkan sebagai berikut :
1) . Tipe Semi – Floating ( Tipe PS )
Kaliper dipasang dengan bantuan dua buah pen pada torqoe plate . Apabila rem bekerja maka body bergerak masuk dengan adanya gerakan piston . Tekanan pengereman yang berlaku pada pad bagian luar diterima oleh kaliper dan meneruskan momen ke pin pada arah putaran . Kekuatan reaksi pada bagian dalam diterima langsung oleh plate.
Mekanisme tipe sangat sederhana , tipe kaliper cenderung tidak berfungsi sangat kecil , dan memenuhi syarat mudah perawatan dan memiliki kemampuan pengereman . Tipe ini sering digunakan pada rem cakram yang rem parkirnya terpasang didalamnya .
Tipe PS
1) Tipe Full – Floating
( 1 ) Tipe F
Seperti diperlihatkan pada gambar dibawah , tipe F mempunyai kaliper yang ditunjang oleh torqoe plate sedemikian rupa sehingga memungkinkan dapat meluncur . Arm akan maju dari kaliper untuk memindahkan gerak piston untuk menekan pad bagian luar . Tipe ini membutuhkan tempat yang sedikit tetapi cendrung lebih banyak terseset dari tipe lainnya karena permukaan luncur kaliper dan torqoe plate tersembunyi . Tipe ini digunakan pada disc brake bagian belakang untuk beberapa model kendaraan .
Tipe F
( 2 ) Tipe FS
Kaliper tipe ini dipasang dengan menggunakan dua pin ( main pin dan sub pin ) pada torqoe plate yang dibautkan pada kaliper itu sendiri , seperti pada gambar . Kaliper dan dua pin digerakkan sebagai satu unit oleh piston . Reaksi tenaga ( Reaction Torqoe ) dari inner dan outer pad diterima oleh torqoe plate dengan demikian momen ( torqoe ) tidak diteruskan ke pin .
Selanjutnya , bagian yang meluncur ( sliding section ) pada kaliper ( main dan sub – pin ) disembunyikan seluruhnya . hal ini merupakan design yang dapat menambah keandalan pada bagian ini .
Tipe FS agak kurang terseretnya dibandingkan dengan tipe F dan sering digunakan pada rem –rem depan kendaraan luxury .
Tipe FS
( 3 ) Tipe AD
Seperti diperlihatkan pada gambar dibawah , main pin pada tipe AD adalah press – fitted pada torqoe plate bersamaan dengan sub – pin yang dibautkan . Stainless step plate ( suatu shim untukmengurangi bunyi , anti squeal shim ) dipasang pada pad dan bagian torqoe plate yang bersentuhan untuk mencegah suara yang kurang enak dan keausan pad .
Tipe ini digunakan pada rem depan kendaraan penumpang ukuran menengah .
Tipe AD
( 4 ) Tipe PD
Tipe PD pada dasarnya sama dengan tipe AD kecuali pada main dan sub-pin saja yang dibaut pada torqoe plate . Tipe ini digunakan pada rem bagian depan kendaraan penumpang yang kecil .
Tipe PD
PENYETELAN OTOMATIS CELAH ROTOR DENGAN PAD
( 1 ) Uraian
Bila pad menjadi tipis karena aus , maka celah antara pad dengan rotor bertambah dan memerlukan langkah pedal yang lebih besar . Selanjutnya , rem cakram selalu memerlukan suatu mekanisme penyetelan celah secara otomatis dengan mekanisme penyetelan tipe piston seal ( piston seal type adjusting mechanism ) .
( 2 ) Cara Kerja
( 1 ) Celah Normal ( keausan Pad tidak Ada )
Penyetelan celah otomatis piston seal ( rubber )_ yang disatukan dalam silinder . Ini mempunyai dua fungsi , menutup piston untuk mencegah kebocoran minyak rem dari dalam silinder , dan bila rem dioperasikan dan piston bergerak dengan adanya tekanan hidraulis , maka piston seal membentuk elastis seperti dalam gambar .
Dan bila pedal rem dibebaskan dan tekanan hidraulis menjadi berkurang , piston seal kembali pada bentuk semula , dan menarik piston kembali . Hasil nya bentuk celah asli disc – rotor dengan pad telah diatur .
( 2 ) Celah Terlalu Besar ( Pad Aus )
Bila pad menjadi tipis karena aus , maka celah bertambah , dengan demikian piston bergerak dengan jarak yang lebih jauh bila rem dioperasikan . Hal ini menyebabkan piston mulai meluncur dalam hubungannya dengan piston seal , dan seal telah mencapai bila pad menyentuh rotor dan piston berhenti bergerak .
Bila pedal dibebaskan , maka piston kembali dengan jarak yang sama sebesar deformasi piston seal, dan celah normal telah diperbaiki .
· Saat Piston Ditekan Keluar
· Saat Tekanan Dibebaskan
Sumber : new step 1 Toyota