SISTEM STARTER
Suatu mesin tidak dapat hidup ( start ) dengan sendirinya maka mesin tersebut memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros engkol dan membantu untuk menghidupkan . Dari beberapa cara yang ada , mobil pada umumnya menggunakan motor listrik , digabungkan dengan magnetic switch yang memindahkan gigi pinion yang berputar ke ring gear yang dipasangkan pada bagian luar dari fly wheel sehingga ring gear berputar ( dan juga poros engkol ) .
Motor stater harus dapat menghasilkan momen yang besar dan tenaga yang kecil yang tersedia pada baterai . Hal ini Yang harus diperhatikan ialah bahwa motor stater harus kecil mungkin. Untuk itulah motor serie DC ( arus searah ) ununnya yang dipergunakan .
MOTOR STATER
Motor stater yang digunakan pada automotive dilengkapi dengan magnetic swicth yang memindahkan gigi yang berputar ( gigi pinion ) untuk berkaitan dan lepas dari ring gear yang dipasangkan mengelilingi flywheel ( roda gila ) yang dibaut [ada poros engkol . Saat ini kita mengenal dua tipe motor stater yang digunakan pada kendaraan atau truck – truck kecil , motor stater konvensional dan induksi . Mobil mobil yang dirancang untuk dipergunakan pada daerah dingin memepergunakan motor stater tipe reduksi yang dapat mengahsilkan momen yang lebih besar yang diperlukan untuk menstart mesin pada cuaca dingin . Motor tipe ini dapat menghasilkan momen yang besar dari pada motor stater konvensional untuk ukuran dan berat yang sama . Saat ini mobil cenderung mempergunakan tipe ini meskipun untuk daerah yang panas . Pada umumnya motor stater digolongkan ( diukur ) berdasarkan output nominalnya ( dalam KW ) makin besar output makin besar lkemampuan staternya.
Stater Konvensional
Stater Reduksi
KOMPONEN – KOMPONEN MOTOR STATER
1. Yoke & Pole Core
Yoke dibuat dari logam yang berbentuk silinder dan berfungsi sebagai tempat pole yang diikat dengan sekrup . Pole core berfungsi sebagai penompang Field Coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan oleh Field Coil .
2. Field Coil
Field coil dibuat dari lempengan tembaga dengan maksud dapat memungkinkan mengalirnya aruas listrik yang cukup makin besar . Field Coil berfungsi untuk dapat membangkitkan medan magnet .
Pada stater biasanya digunakan empat field coil yang berarti mempunyai empat core .
3. Amature & Shaft
Amature terdiri dari sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot – slot , poros, komutator serta kumparan armature . dan berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar .
4. Brush
Brush dibuat dari tembaga lunak , dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke armarture coil langsung ke massa melalaui komutator . Umumnya stater memiliki empat buah brush yang dikelompokkan menjadi dua :
a. Dua brush disebut dengan brush positif
b. Dua brush disebut dengan brush negatif .
5. Armarture Brake
Armature brake berfungsi sebagai pengerem putaran armarture setelah lepas dari perkaitan dengan roda gila .
6. Drive Lever
Drive liver berfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan roda gila . Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda gila .
7. Starter Clucth
Stater clutch berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature saft kepada roda gila , sehingga dapat berputar . Stater clutch juga berfungsi sebagai pengaman dari armature coil bilamana roda gila cenderung memutarkan pinion gear .
8 Sakelar Magnet ( Magnetich Switch )
sakelar magnet digun akan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke / dari roda penerus , sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor stater melaui terminal utama .
CARA KERJA MOTOR STATER
1. Pada saat Stater Switch “ ON “
Apabila Stater switch diputar ke posisi “ ON “ , maka arus baterai mengalir melalui Hold In Coil ke massa dan di lain pihak Pull In Coil , Field Coil dan ke Massa melalaui Armature . Pada saat ini Hold In Coil dan Pull In Coil membentuk gaya magnet dengan arah yang sama , dikarenakan arus yang mengalir pada kedua kumparan tersebut sama . Seperti pada gambar diatas .
Dari kejadian ini kontak pl;ate ( plunger ) akan bergerak ke arah menutup main switch , sehingga drive lever bergerak menggerser stater clutch ke arah posisi berkaitan dengan ring gear . Untuk lebih jelas lagi aliranarsunya adalah sebgai berikut :
Baterai à terminal 50 à hold in coil à massa
Baterai à terminal 50 à field coil à armature àmassa
Oleh karena itu arsu yang mengalir ke filed coil pada saat itu , realtif lemah arusnya maka armature berputar pelan dan menungkinkan perkaitanpiion dengan ring gear menjadi halus . Pada keadaan ini kontak plate belum menutup main switch .
2. Pada saat Pinion Berkaitan Penuh
Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear , kontak plate akan memulai menutup main switch dengan ring gear , kontak plate A\akan memulai menutup main switch , lihat gambar diatas .pada saat itu arus akan mengalir sebagai berikut :
Baterai à terminal 50 à hold in coil à massa
Baterai à main swicth à terminal C à field coil àarmature à massa
Seperti pada gambar diatas di terminal C ada arus , maka arus dari Pull In Coil tidak dapat mengalir , akibatnya kontak plate ditahan oleh kemagnetan Hold In Coil saja . Bersama dengan itu arus yang besar akan mengalir dari baterai ke field Coil Armature massa melalui main switch . Akibatnya stater dapat menghasilkan momen puntir yang besar yan g digunakan memeutarkan ring gear . Bila mana mesin sudah hidup , ring gear akan memutarkan armature melalui pinion . Untuk menghindari kerusakan pada stater akibat hal tersebut maka kopling stater akan membebaskan dan melindungi armature dari putaran yang berlebihan .
3. Pada saat Stater Switch “ OFF “
Sesudah stater switch dihidupkan ke posisi “ OFF “ dan main switch dalam keadaan belum membuka ( belum bebas dari kontak plate ), maka aliran arusnya sebagaoi berikut :
Baterai à terminal 30 à main switch à terminal C
Field coil à armature à massa
Oleh karena stater switch “ OFF “ maka Pull In Coil dan Hold In Coil tidak mendapat arus dari50 melainkan terminal C . Sehingga aliran arusnya akan menjadi :
Baterai à terminal 30 à main switch à terminal C
Pull in coil à hold in coil à massa
Karena arus Pull In Coil dan Hold Ion Coil arusnya berlawanan maka arah gaya magnet yang dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua – duanya saling menghapus , hal ini mengakibatkan kekuatan return spring dapat mengembalikan kontak plate ke posisi semula . Dengan demikian Drive Lever menarik Stater Clutch dan pinion gear terlepas dari ring gear .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar